Sabtu, 07 September 2013



Hai hai semua ,,,,
Selamat dating di blog yang gaje and nggak penting ini ( Maksud????)
Oke, langsung aja. Blog dan tulisan –tulisan di dalamnya ini gue dedikasikan khusus buat keluarga gue, Temen- temen smp gue, juga temen plus saudara tercinta gue semua anak bali mandara . Yeeee. Miss you so bad guys. Tulisan ini gue anggap sebagai cerita gue ke kalian semua. Mungkin gak terlalu penting tapi kalian harus baca ini. Perjalanan singkat nan panjang si anak cengengesan di negeri kincir angin.
Yang pertama gue mau cerita dari awal kedatangan gue. Gue take off dari bandara soekarno- hatta Jakarta. Yang menyedihkan dari ini adalah , no parents with me in this time. Sadis. Biasanya kalo orang yang mau pergi pasti dipeluk, dicium, nangis-nangisan lah sama keluarga. Tapi gue??? Gue Cuma dianter sama kepala sekolah and Head of student service sekaligus Pembina ekonomi gue yang tercinta ,, ciahhh lebay amat yah. Hal menyedihkan ini terjadi karena gue mesti ikut olipiade di bandung, so aku gak bisa balik ke Bali. Bisa bayangin gak gimana persaan gue waktu itu?
Ini pertama kalinya kau flight untuk yang internasional. Waktu check in deg-deg an banget. Gue takut tersesat. Sumpah. Untung gue ketemu bule yang dengan iklas and sabarnya ngasi pencerahan ke gue apa aja yang mesti gue lakuin and apa yang mesti di hindari. Thanks bule.Setelah check in gue bener-bener sendiri. Alone. Gak ada temen. Ya pokoknya sendiri. Gue mesti ke tempat imigrasi dan lainnya. Pokokny scary lah.
5 menit sebelum take off aku mulai melakukan last call for my parent. Waktu itu gak sanggup  mau ngomong apa. Nyokap gue nangis. And semua pertahanan yang udah gue rancang runtuh seketika. Satu persatu keluarga gue ngomong layaknya lagu pengantar keberangkatan gue. Mengharukan.
16 jam di pesawat bikin gue bener-bener sakit pinggang. Apalagi mesti transit di Kuala Lumpur. Gilak, gue mesti naik kereta Cuma buat ke gate tempat pindah pesawat. Gue udah mikir pasti gue bakal ilang ni, ato gak bakal diculik sama orang sana gara-gara ketahuan orang Indonesia. Tapi untungnya gue ketemu dua om om, eh maksudnya bapak bapak yang mau ke amstersam juga. Mereka itu tenaga pendidik and kenal sama kepala sekolah gue. Huhh,, gue pun selamat.
Singkat cerita gue udah nyampe di schipol. Sempat kebingungan nyari luggage gue selama beberapa menit, tai gue akhirnya menemukan jalan yang benar. Gue nyari- nyari meeting point yang dimaksud sekolah  gue and setelah kebingungan kaya orang gak laku mencari-cari cinta, Gue pun menemukan rombongan sekolah gue.
Awalnya Cuma tiga orang, satu kulit item and satu kulit item. Yang ketiga gue peralihan antara kulit item and putih. Tapi gak belang. Semua berjalan lancer pada awalnya. Jam berlalu terus and tiba- tiba kiya dikasi tahu kalo kita bakal berangkat dari schipol ke sekolah setelah jam 3. What??? Gue landing jam 06 ang sekarang gue mau dijadiin jamur lagi gitu?
Gak Cuma itu. Perlahan tapi pasti gue mulai terasingkan. Orang-orang dengan bacot English yang kayak keran bocor  mulai dating. Mereka jalan-jalan di bandara, ngobrol , ketawa, tanpa gue tahu mereka ngomong apa. Orang – orang item mulai mengumpulkan diri . Mungkin mereka seneng karena mereka nemuin orang yang lebih item dari mereka kali yak. Dan kembali lagi sebagai manusia peralihan item and putih, gue bener- bener tersisihkan.